Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Jakarta
Tahun 1946, tepatnya tanggal 13 Maret 1946 dibentuk sekolah pemerintah yang pertama, mula-mula masih menggunakan nama SMT, lalu diubah menjadi SMOA ( Sekolah Menengah Oemoem Atas ) Tahun 1947, dengan adanya agresi Belanda, Sekolah tersebut dibubarkan / dilarang , akan tetapi guru-guru serta pelajarnya tidak menyerah oleh ancaman penjajah Belanda. Pada awal tahun 1950 SMA Kiblik tersebut bergabung kembali tempat belajarnya dan menempati gedung di Jalan Budi Utomo No.7 sampai sekarang.
Sekolah perjuang sebutan lain untuk SMA Negeri 1 Jakarta, sekolah dengan segudang sejarah, sejumlah prestasi baik akademik maupun non akademik, sekolah pilihan bagi putra-putri terbaik bangsa ini, sekolah yang telah banyak menghasilkan pemimpin negeri ini. Sejalan dengan perubahan kebijakan yang terjadi, dengan kebijakan rayonisasi sekolah ini mengalami kemunduran dalam banyak hal terutama prestasi akademik.
Untuk kembali menjadi yang terbaik dan menjadi pilihan bagi putra- putri terbaik negeri ini memang bukan hal mudah bagi sekolah ini, secara bertahap dimulai awal tahun 2002 sekolah ini diberi kepercayaan untuk menjadi sekolah pelaksana terbatas kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi, bahkan sejak tahun pelajaran 2013/2014 menjadi sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013, sekolah ini mulai menunjukkan eksistensinya dengan menjadi sekolah rujukkan tingkat daerah maupun nasional.
Sejalan dengan perkembangan yang terjadi kepedulian alumni SMA Negeri 1 Jakarta yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni SMA Boedi Utomo Jakarta mulai nampak, diwujudkan dengan mengadakan reuni akbar tahun 2006 yang diselenggarakan di gedung SMA Negeri 1 Jakarta dengan tema ”Kami Peduli Sekolah” dan diresmikannya perpustakaan sekolah serta pojok IKA BOEDOET atau ruang konsultasi bagi seluruh stekholder SMA Negeri 1 Jakarta. Pada awal tahun 2008 dilakukan rehabilitasi gedung berlantai 1 atau gedung purbakala oleh alumni yang diikuti dengan diganti meubeller kelas, interior kelas yang dilengkapi dengan LCD proyektor serta untuk menunjang aktifitas pembelajaran sekolah diberikan 30 buah Laptop, tepat pada tanggal 25 Mei 2009 seluruh asset alumni yang ada di sekolah diserahterimakan dari IKA BOEDOET kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian kedepan SMA Negeri 1 Jakarta harus mampu menjadi yang terbaik di negeri ini.